Musik Akustik Felix Bahasa Inggris

Musik Akustik Felix Bahasa Inggris

Neueste -> ÄltesteÄlteste -> NeuesteTitel A-ZTitel Z-ALabel A-ZLabel Z-AGenre A-ZGenre Z-A

Войдите, чтобы подписываться на каналы, комментировать видео и оставлять реакции

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam istilah musik, Tempo adalah kecepatan dalam birama lagu. Tempo dapat diukur dengan metronom. Tempo ditulis dengan ketuk per menit (dalam Bahasa Inggris, bpm atau beats per minute) atau dengan istilah-istilah tempo. Panjang ketukan ditunjukkan dengan tanda birama, contohnya dalam 44 ketukannya akan bernilai not seperempat

Tempo standar lagu pop antara 64-80 atau 100-120 ketuk per menit, dan lagu mars bisa antara 140-160 ketuk per menit.

Dalam musik klasik, tempo sering dideskripsikan menggunakan kata-kata (biasanya berbahasa Italia). Bahasa Italia digunakan dalam penanda tempo karena bahasa Italia adalah bahasa yang pada umumnya dikuasai oleh komposer zaman itu.[1] Penggunaan istilah sebagai penanda tempo menjadi hal yang umum pada periode Barok dan periode Klasik.

Berikut adalah istilah-istilah yang umum digunakan, diurutkan dari paling lamban ke paling cepat:

Beberapa komposer seperti Jean Philippe Rameau, Claude Debussy, Maurice Ravel, Alexander Scriabin menggunakan bahasa Prancis dalam menandai tempo di karya mereka. Istilah tempo yang umum dipakai ialah:

Beberapa komposer memilih menggunakan bahasa Jerman sebagai tempo. Ludwig van Beethoven adalah satu dari beberapa komposer yang memilih menggunakan bahasa ibunya dalam menggunakan istilah tempo. Istilah tempo yang umum antara lain:

Oasis adalah band rock asal Inggris yang dibentuk di Manchester pada tahun 1991. Pada awalnya menggunakan nama the Rain, grup ini dibentuk oleh Liam Gallagher (vokal), Paul Arthurs (gitar), Paul McGuigan (bass), dan Tony McCarroll (drum dan perkusi), hingga kemudian ikut bergabung pula kakak Liam, Noel Gallagher (gitar dan vokal). Setelah mengganti nama menjadi Oasis, para anggotanya menandatangani kontrak dengan label rekaman indie Creation Records dan setelah itu merilis album perdana mereka Definitely Maybe pada tahun 1994. Tahun berikutnya, Oasis merilis (What's the Story) Morning Glory? bersama drummer baru Alan White di tengah persaingan dengan band britpop lain, Blur. Gallagher bersaudara juga secara berkala menjadi topik dalam tabloid dan berita atas gaya hidup liar dan perselisihan mereka. Pada tahun 1997, Oasis merilis album ketiga mereka, Be Here Now. Walaupun album memiliki angka penjualan tercepat dalam sejarah Inggris, popularitas album ketiga mereka menurun dengan sangat cepat. Oasis kemudian kehilangan anggota Paul McGuigan dan Paul Arthurs ketika mereka dalam proses rekaman dan akan merilis Standing on the Shoulder of Giants pada tahun 2000. Dua posisi kosong tersebut kemudian digantikan oleh Gem Archer dan Andy Bell. Oasis berhasil menemukan kesuksesan dan popularitas kembali melalui album Don't Believe the Truth pada tahun 2005.[1] Pada Agustus 2009, Noel Gallagher mengumumkan pengunduran dirinya dari Oasis pasca perkelahian belakang panggung dengan Liam.[2][3][4] Anggota tersisa dari Oasis, dipimpin oleh Liam Gallagher, memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan mereka bersama di bawah nama Beady Eye,[5] sementara Noel membentuk proyek solo Noel Gallagher's High Flying Birds.

Oasis, dengan tujuh singel dan tujuh album yang pernah memuncaki posisi satu di tangga musik Inggris, pernah memenangkan lima belas NME Awards, sembilan Q Awards, empat MTV Europe Music Awards dan enam Brit Awards, termasuk salah satunya pada tahun 2007 untuk kontribusi luar biasa terhadap musik dan satu untuk album terbaik dalam 30 tahun terakhir berdasarkan polling pendengar BBC Radio 2. Oasis juga pernah dinominasikan untuk tiga buah Grammy Award. Terhitung per tahun 2009, Oasis telah menjual sekitar 70 juta copy rekaman mereka di seluruh dunia.[6] Juga Oasis didaftar dalam Guinness Book of World Records pada tahun 2010 untuk “Longest Top 10 UK Chart Run By A Group” setelah berhasil memposisikan 22 single hits di top-10 chart musik Inggris.[7] Oasis juga memegang rekor dunia Guinness sebagai entitas musik tersukses antara tahun 1995 hingga 2005, menduduki selama 765 minggu di chart musik Top 75.[8][9]

Oasis bermula sebagai evolusi dari band The Rain yang beranggotakan Paul McGuigan (bass), Paul Arthurs (gitar), Tony McCarroll (drum), dan Chris Hutton (vokal). Mengalami ketidakcocokan dengan Hutton, Arthurs mengajak kenalan Liam Gallagher sebagai pengganti. Liam kemudian menyarankan mengubah nama band mereka menjadi Oasis. Nama ini terispirasi dari sebuah poster Inspiral Carpets yang ada di dinding kamar Gallagher bersaudara. Salah satu venue yang tertera di poster tersebut adalah Oasis Leisure Centre di daerah Swindon, Wiltshire.[10]

Oasis tampil untuk pertama kalinya pada 18 Agustus 1991 di klub Boardwalk, Manchester. Kakak Liam, Noel Gallagher, yang saat itu menjadi roadie Inspiral Carpets, pergi menyaksikan band adiknya bermain. Meskipun Noel dan teman-temannya tidak menganggap Oasis bermain cukup spektakuler malam itu, dia mulai mempertimbangkan kemungkinan menggunakan band adiknya sebagai jalan untuk lagu-lagu yang telah ia tulis selama beberapa tahun. Noel mendatangi Oasis meminta bergabung dengan syarat dia akan menjadi penulis tunggal dan pemimpin band, serta bahwa mereka akan merintis sukses komersial secara sungguh-sungguh. Arthur mengenang, “Dia memiliki segudang ide. Ketika dia baru masuk, kami hanyalah band yang membuat kegaduhan dengan empat macam suara. Tiba-tiba saja, banyak sekali ide baru.”[11] Oasis bersama Noel Gallagher menggarap konsep musikal yang bersandar pada kesederhanaan, dengan Arthurs dan McGuigan dilarang untuk memainkan not dan chord dasar, McCarroll memainkan ritmik dasar, dan pengeras suara mereka dirancang untuk menghasilkan distorsi. Oasis menciptakan sebuah suara “samasekali tanpa kecekatan dan kerumitan, yang justru menghasilkan suara yang "tak terhentikan".”[12]

Setelah lebih dari setahun tampil di berbagai tempat dan sebuah rekaman demo (dikenal sebagai kaset Live Demonstration), kesempatan besar Oasis datang pada bulan Mai 1993 ketika mereka menarik perhatian wakil pemilik Creation Records, Alan McGee. Oasis diundang untuk tampil di klub King Tut's Wah Wah Hut, Glasgow, Skotlandia. Oasis, bersama sekelompok teman, berhasil mengumpulkan uang untuk menyewa van demi perjalanan ke Glasgow. Ketika mereka tiba, mereka ditolak untuk masuk karena tidak terdaftar dalam daftar set malam itu, yang dilaporkan membuat mereka kemudian memaksa masuk (walaupun juga Oasis dan McGee telah memberikan pernyataan berlawanan yang mengenai bagaimana akhirnya Oasis diterima masuk malam itu).[13] Oasis diberikan slot kosong untuk tampil dan berhasil membuat McGee terkesan. Empat hari berikutnya, McGee mengontrak Oasis ke Creation Records.[14] Dikarenakan masalah pengamanan kontrak Amerika, Oasis akhirnya menandatangani kontrak global bersama Sony.[15]

Mengikuti rilis terbatas demo lagu mereka "Columbia", singel resmi pertama Oasis, "Supersonic", dirilis pada bulan April 1994, mencapai posisi 31 di chart musik Inggris.[16] Setelah itu, Oasis merilis lagu "Shakermaker". Lagu ini kemudian menjadi subyek gugatan plagiarisme, dengan Oasis membayar $500.000. Singel ketiga mereka, "Live Forever", menjadi yang pertama memasuki top-10 chart musik Inggris. Setelah sesi rekaman dan mixing yang sempat bermasalah, album perdana Oasis, Definitely Maybe, dirilis pada September 1994, memasuki cahrt pada posisi pertama, dan pada saat itu menjadi album perdana dengan angka penjualan tercepat di Inggris.[17]

Menjadi bagian terbaik sepanjang tahun dengan rekaman dan penampilan live secara konstan, ditambah dengan gaya hidup hedonistik, mulai memberikan dampak terhadap band. Kebiasaan tersebut memuncak saat sebuah penampilan di Los Angeles pada bulan September 1994 dimana Liam dibawah pengaruh metamfetamin, menyebabkan sebuah penampilan yang tidak layak dimana dia membuat pernyataan menghina terhadap penonton Amerika dan kemudian melukai Noel dengan tamburin.[18] Insiden tersebut membuat Noel marah hingga membuatnya meninggalkan band segera setelah tampil dan terbang ke San Francisco (dari kejadian inilah lagu "Talk Tonight" ditulis). Noel dilacak oleh Tim Abbot dari Creation Records dan mereka berkunjung ke Las Vegas. Disana, Gallagher dibujuk untuk melanjutkan Oasis. Noel kemudian berdamai dengan Liam dan melanjutkan tour di Minneapolis.[19] Oasis melanjutkan singel keempat album Definitely Maybe, "Cigarettes & Alcohol", dengan singel Natal "Whatever", yang memasuki chart Inggris pada posisi tiga.[20]

Oasis mendapatkan singel nomor-satu pertama mereka pada April 1995 dengan lagu "Some Might Say". Pada saat yang sama, drummer Tony McCarroll dikeluakan dari Oasis. Terkait keluarnya McCarroll, dirinya mengatakan bahwa dia “secara tidak hormat dikeluarkan dari band” atas alasan “bentrokan kepribadian” dengan Gallagher bersaudara. Gallagher, di lain pihak, meragukan kemampuan musikal McCarroll, dengan Noel mengatakan, “Aku menyukai Tony sebagai seorang geezer tapi dia tidak akan mampu memainkan drum untuk lagu baru.”[21][22] McCarroll digantikan oleh Alan White, mantan anggota Starclub dan adik dari perkusionis Steve White, yang diterima atas rekomendasi Paul Weller kepada Noel. Pada bulan Mei 1995, Oasis mulai merekam materi baru untuk album kedua mereka di Rockfield Studios.[23] Saat itu, Oasis telah merekam salah satu konser mereka yang kemudian dirilis sebagai Live by the Sea.

Pada masa ini, pers Inggris mengejar berita seputar persaingan antara dua band Britpop, Oasis dan Blur. Awalnya, Oasis tidak mengasosiasikan diri mereka dengan pergerakan Britpop dan tidak diundang pada acara BBC "Britpop Now" yang diperkenalkan oleh penyanyi Blur, Damon Albarn. Pada 14 Agustus 1995, Blur dan Oasis merilis singel baru pada hari yang sama, menyebabkan "The Battle of Britpop" yang mendominasi berita nasional. "Country House" karya Blur terjual lebih baik dari "Roll with It" karya Oasis dengan perbandingan 274.000 copy dan 216.000 copy dalam minggu pertama.[24] Manajemen Oasis merilis beberapa alasan terkait "kekalahan" mereka, mengklaim "Country House" terjual lebih banyak karena lebih murah (£1,99 vs £3,99) dan karena terdapat dua versi berbeda dari "Country House" dengan lagu bonus berbeda yang mendorong penggemar setia membeli dua copy.[25] Penejelasan lain yang diungkapkan Creation Reocords adalah behawa adanya masalah terkait barcode pada kemasan "Roll with It", yang tidak mencatat keseluruhan penjualan aktual.[26] Noel Gallagher menyatakan dalam The Observer bahwa dia berharap Damon Albarn dan Alex James “mendapatkan AIDS dan mati”, yang menyebabkan media menjadi riuh.[27] Noel kemudian meminta maaf dalam surat tertulis kepada berbagai media.[28]

Bassist Paul McGuigan sempat meninggalkan Oasis pada September 1995, menggunakan alasan kelelahan. Dia digantikan oleh Scott McLeod, mentan anggota The Ya Ya's, yang sempat ikut dalam video "Wonderwall" sebelum meninggalkan Oasis secara tiba-tiba di tengah tour. Untuk menyelesaikan tour, McGuigan berhasil diyakinkan untuk kembali ke Oasis.

Walaupun suara yang lebih lembut menuai penilaian beragam, album kedua Oasis, (What's the Story) Morning Glory? mendapat sukses komersial, menjadi album berpenjualan-terbaik keempat dalam sejarah UK Albums Chart dengan lebih dari empat juta copy terjual.[29] Album tersebut membuahkan dua singel hit lain "Wonderwall" dan "Don't Look Back in Anger". Oasis tampil dalam konser tunggal terbuka pertama mereka di Maine Road, Manchester pada 27 dan 28 April 1996. Malam kedua konser tersbut terdapat dalam video ...There and Then yang juga dirilis pada akhir 1996. Seiring karier mereka yang mencapai puncaknya, Oasis menampilkan konser back-to-back di Knebworth pada 10 dan 11 Agustus. Tiket kedua pertunjukan tersbut terjual habis dalam hitungan menit. Jumlah penonton sebanyak 250.000 orang dalam dua malam dengan 2,5 juta orang mengantri untuk tiket tersebut,[30] pada saat itu menjadi rekor terbaru untuk konser terbuka di Inggris, dan hingga hari ini menjadi permintaan terbesar dalam satu pertunjukan dalam sejarah Inggris.[31]

Masa-masa berikutnya menjadi sedikit sulit bagi Oasis. Oasis diundang untuk sebuah episode dalam MTV Unplugged di Royal Festival Hall tetapi Liam tidak tampil dengan alasan sakit tenggorokan. Dia menonton penampilan rekannya dari balkon dengan rokok dan bir dingin, menggoda Noel yang bernyanyi. Empat hari kemudian Oasis pergi untuk tour Amerika tetapi Liam menolak untuk pergi. Oasis memutuskan melanjutkan tour dengan Noel pada vokal[32] hingga Liam bergabung kembali kedalam tour pada 30 Agustus. Pada 4 September 1996, Oasis menampilkan "Champagne Supernova" dalam MTV Video Music Awards 1996 di Radio City Music Hall, New York City.[33] Liam menganggu Noel saat solo gitarnya, lalu menyemburkan bir ke sebagian arena panggung sebelum keluar dengan kasar.[33] Seminggu kemudian Noel terbang pulang tanpa rekan-rekannya, yang kemudian menyusul dalam penerbangan lain.[34] Hal ini membuat media berspekulasi bahwa Oasis mengalami keretakan hebat. Gallagher segera berdamai dan memutuskan menyelesaikan tour mereka.[35]

Oasis menghabiskan akhir 1996 dan awal 1997 di Abbey Road Studios, London dan Ridge Farm Studios, Surrey untuk merekam album ketiga mereka, dengan perselisihan antara Gallagher bersaudara mewarnai sesi rekaman. Be Here Now dirilis pada bulan Agustus 1997. Didahului oleh singel nomor-satu "D'You Know What I Mean?", album tersebut menjadi album paling dinanti dan menjadi subyek pemberitaan media. Pada hari pertama rilis, Be Here Now terjual lebih dari 350.000 copy dan pada akhir minggu mencapai penjualan 696.000 copy, membuatnya menjadi album berpenjualan-tercepat dalam sejarah Inggris.[36] Album tersebut memasuki chart Amerika Serikat Billboard 200 pada posisi 2, dengan penjualan 152.000 copy — dibawah ekspektasi 400.000 copy — yang dianggap mengecewakan.[37] Walaupun penialaian awal media positif, begitu hype album telah hilang, Be Here Now dikritik karena dinilai "kembung" dan "dibuat-buat" dengan kebanyakan kritik fokis kepada durasi bebrapa lagu yang terlalu panjang, suara yang lebih berat, dan overproduksi.

Pada saat itu pergerakan Britpop mengalami penuruna popularitas dan Oasis gagal memenuhi ekspektasi dengan album ketiga mereka, membuat gagal menaikkan kembali popularitas Britpop. Pasca penyelesaian Be Here Now Tour pada awal 1998, Oasis memutuskan tetap tenang ditengah kritik media. Pada akhir tahun 1998, Oasis merilis album kompilasi berisi 14 lagu b-side, berjudul The Masterplan. Noel pada tahun 2008 berkomentar, “Hal yang menarik dari materi-materi saat itu adalah lagu b-side kami. Ada lebih banyak musik yang menginspirasi dalam b-side dibandingkan yang ada dalam album Be Here Now itu sendiri, ku pikir.”[38]

Pada awal 1999, Oasis mulai bekerja pada album keempat mereka. Keterangan pertama diumumkan pada bulan Februari dimana Mark "Spike" Stent diungkapkan mengambil peran sebagai wakil produser. Keadaan tidak berlangsung baik dan kabar mengejutkan mengenai kepergian Paul "Bonehead" Arthurs diumumkan pada bulan Agustus. Pada saat itu dilaporkan Arthurs keluar secara kekeluargaan, dengan Noel menyatakan bahwa Arthurs ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Pernyataan Arthurs mengklarifikasi kepergiannya “untuk berkonsentrasi pada hal lain.”[39] Meski begitu, Noel juga pernah mengungkapkan versi berlawanan bahwa serangkaian pelanggaran terhadap kebijakan "tidak ada minum maupun obat-obatan" yang dibuat Noel agar Liam dapat bernyanyi dengan baik saat sesi rekaman menyebabkan konfrontasi antara Noel dan Arthurs.[40] Dua minggu kemudian, kepergian Paul McGuigan ikut diumumkan. Gallagher bersaudara menggelar konferensi pers segera setelahnya dimana mereka meyakinkan pers bahwa “masa depan Oasis aman. Cerita dan kejayaan kami akan terus berlanjut.”[41]

Oasis yang beranggotakan tiga orang memilih untuk melanjutkan sesi rekaman, dengan Noel Gallagher merekam ulang seluruh bagian gitar Arthurs dan bass McGuigan untuk mencegah gugatan di kemudian hari. Setelah menyelesaikan sesi rekaman dan produksi, Oasis mulai mencari anggota pengganti. Anggota baru pertama yang diumumkan adalah gitaris Colin "Gem" Archer, mantan anggota Heavy Stereo, yang kemudian hari mengklaim telah didatangi Noel hanya beberapa hari pasca pengumuman kepergian Arthurs.[42] Menemukan bassist pengganti memerlukan waktu dan usaha lebih. Oasis sempat berkumpul dengan David Potts, namun dia segera mundur. Oasis mengajak Andy Bell, mantan gitaris Ride dan Hurricane #1 sebagai bassist baru Oasis. Bell belum pernah memainkan bass sebelumnya dan harus mempelajarinya lebih dulu, dengan Noel dilaporkan meyakinkan Liam dengan mengatakan “jika dia biasa memainkan gitar, dia bisa memainkan fookin bass.” Dengan berakhirnya kontrak Creation Records, Oasis membentuk label mereka sendiri, Big Brother Records, yang kemudian merilis semua album Oasis berikutnya untuk daerah Inggris dan Irlandia. Album keempat Oasis, Standing on the Shoulder of Giants, dirilis pada bulan Februari 2000 dengan penjualan minggu pertama yang cukup baik. Album tersebut memuncaki posisi pertama di chart Inggris dan nomor 24 di chart Billboard 200.[43][44] Tiga singel yang dirilis dari album tersebut adalah "Go Let It Out", "Who Feels Love?" dan "Sunday Morning Call", dimana kesemuanya berhasil memasuki lima besar chart Inggris.[45] Video untuk singel pertama "Go Let It Out" direkam sebelum bergabungnya Bell, sehingga terdapat formasi yang tidak umum dalam video tersebut dengan Liam pada gitar rhythm, Archer pada gitar lead, dan Noel pada bass. Beserta dengan keluarnya para anggota pendiri, Oasis membuat beberapa perubahan kecil pada suara dan gambaran mereka. Sampul album mereka seterusnya menggunakan logo "Oasis" baru yang didesain oleh Gem Archer. Album keempat mereka juga merupakan yang pertama bagi Oasis untuk menyertakan lagu karangan Liam Gallagher. Musik dalam album tersebut juga lebih memiliki pengaruh psikedelik dan eksperimental.[46] Album keempat mereka hanya mendapat penilaian hangat-kuku dari para pengamat[46] dan, hingga saat ini, Standing on the Shoulder of Giants adalah album studio Oasis berpenjualan paling rendah.

Ketika dalam tour di Barcelona pada tahun 2000, Oasis terpaksa membatalkan sebuah penampilan karena tendinitis menyebabkan lengan drummer Alan White membengkak. Setelah perselisihan antar Gallagher, Noel mengumumkan dia keluar dari seluruh jadwal tour luar negeri dan Oasis akan menyelesaikan tour tanpanya.[47] Noel kemudian kembali pada leg tour Irlandia dan Inggris, yang tarmasuk didalamnya pertunjukan di Wembley Stadium. Sebuah album live bernama Familiar to Millions, dirilis pada akhir tahun 2000 dan mendapat penilaian beragam.[48]

Sepanjang tahun 2001, Oasis membagi waktu antara pertunjukan live keliling dunia dan sesi rekaman album kelima. Album berikutnya, Heathen Chemistry, album pertama Oasis dengan anggota Andy Bell dan Gem Archer, dirilis pada bulan Juli 2002. Album tersebut berhasil mencapai posisi pertama di Inggris dan posisi 23 di Amerika Serikat,[49][50] walaupun para pengamat memberikan penilaian beragam.[51][52] Terdapat empat singel dari Heathen Chemistry, yaitu "The Hindu Times", "Stop Crying Your Heart Out", "Little by Little/She Is Love", dan "Songbird". Album kelima Oasis mencampur suara eksperimen dari album sebelumnya dengan juga menempuh suara rock dasar.[51] Heathen Chemistry juga memiliki porsi rekaman yang lebih seimbang bagi Oasis, dengan semua anggota, terkecuali White, menyumbangkan lagu.

Pasca rilis album album, Oasis tampil sukses dalam tour dunia yang kembali berisikan insiden. Pada akhir musim panas 2002, ketika Oasis dalam tour di Amerika Serikat, Noel, Bell, dan Darlington terlibat dalam kecelakaan mobil di Indianapolis. Walaupun tidak satupun mengalami luka serius, beberapa pertunjukan terpaksa dibatalkan. Pada Desember 2002, setengah terakhir leg German dalam tour Eropa mereka terpaksa ditunda setelah Liam Gallagher, Alan White, dan tiga anggota tour ditahan polisi atas keributan di sebuah klub malam di Munich. Mereka tertangkap saat mabuk berat dan Liam terbukti menggunkan kokain.[53] Dua tahun kemudian, Liam membayar denda sebesar £40.000.[54] Oasis menyelesaikan tour mereka pada Maret 2003 setelah kembali ke jadwal yang tertunda.

Liam Gallagher mengatakan Oasis mulai merekam album keenam pada akhir Desember 2003 di Sawmills Studios, Cornwall. Album tersebut awalnya dijadwalkan rilis pada September 2004 agar bertepatan dengan peringatan 10 tahun rilis Definitely Maybe. Namun, drummer Alan White, yang pada titik ini telah berkontribusi dalam semua materi Oasis terkecuali Definitely Maybe, meninggalkan Oasis pada awal Januari 2004. Pada saat itu, adik Alan, Steve White menyatakan dalam situsnya bahwa “semangat untuk bermain dalam band telah hilang darinya” dan bahwa Alan ingin menghabiskan waktunya bersama kekasihnya.[55] Alan White digantikan oleh Zak Starkey, drummer The Who dan putra Ringo Starr. Walaupun Starkey berkontribusi dalam sesi rekaman studio dan mengikuti tour bersama, dia tidak diangkat sebagai anggota resmi dan Oasis menjadi beranggotakan empat orang untuk seterusnya. Starkey tampil bersama Oasis pertama kali di Poole Lighthouse. Beberapa hari kemudian, Oasis, bersama dengan Starkey, menjadi artis utama Glastonbury Festival untuk kedua kalinya dan tampil membawakan lagu-lagu hits terbaik mereka, ditambah dua lagu baru — "A Bell Will Ring" karya Gem Archer dan "The Meaning of Soul" karya Liam Gallagher. Penampilan mereka menerima penilaian negatif, dengan NME menyebutnya “sebuah bencana.”[56] Tom Bishop dari BBC menyebut penampilan Oasis “kurang mengkilap dan tidak memiliki momentum”, terutama karena gaya bernyanyi Liam yang tidak bersemangat dan kurangnya pengalaman Starkey terhadap materi-materi Oasis.[57]

Setelah mengalami banyak pergolakan, album keenam Oasis akhirnya direkam di Capitol Studios, Los Angeles sejak Oktober hingga Desember 2004. Produser Dave Sardy mengambil alih peran pimpinan produksi dari Noel,[58] yang memutuskan untuk mundur dari tugas tersebut setelah selama satu dekade memimpin produksi album Oasis. Pada Mei 2005, setelah tiga tahun lamanya dan banyak sesi rekaman yang terbengkalai, Oasis merilis album keenam mereka, Don't Believe the Truth, sekaligus memenuhi kontrak mereka dengan Sony BMG. Album ini mengikuti langkah Heathen Chemistry sebagai proyek kolaboratif dan bukan album yang ditulis Noel seorang.[59] Album tersebut menjadi album pertama Oasis setelah satu dekade yang digarap tanpa Alan White sekaligus menjadi kontribusi studio perdana bagi Zak Starkey. Album tersebut secara umum dipuji sebagai album terbaik Oasis sejak Morning Glory baik oleh pengamat maupun penggemar, membuahkan dua singel nomor-satu: "Lyla" dan "The Importance of Being Idle", sementara singel lainnya "Let There Be Love" memasuki posisi sua. Oasis meraih dua penghargaan dalam Q Awards: satu untuk People's Choice Award khusus dan kedua untuk Don't Believe the Truth sebagai album terbaik.[60] Mengikuti jejak lima album sebelumnya, Don't Believe the Truth juga berhasil memuncaki posisi pertama UK Albums Charts.

Pada Mei 2005, Oasis memulai tour dunia skala besar. Dimulai pada 10 Mei 2005 di London Astoria dan berakhir pada 31 Maret 2006 di Mexico City, Oasis tampil lebih banyak dibandingkan tour-rour mereka sebelumnya, mengunjungi 26 negara dan tampil dalam 113 pertunjukan di hadapan lebih dari 3,2 juta penonton. Tour tersebut selesai tanpa ada insiden berarti dan menjadi yang paling sukses selama lebih dari satu dekade. Tour tersebut termasuk pertunjukan di Madison Square Garden, New York dan Hollywood Bowl, Los Angeles.[61] Sebuah film rockumenter dibuat saat tour, berjudul Lord Don't Slow Me Down dan dirilis pada bulan Oktober 2007. Sebuah DVD kedua merekam porsi penampilan Oasis di Manchester pada 2 Juli 2005.

Oasis merilis album kompilasi ganda berjudul Stop the Clocks pada 2006, berisi lagu-lagu yang mereka anggap lagu "definitif" mereka.[62] Pada Februari 2007, Oasis menerima Brit Award untuk kontribusi luar biasa terhadap musik.[63] Pada Oktober 2007, Oasis untuk pertama kalinya merilis materi mereka secara digital untuk "Lord Don't Slow Me Down". Lagu tersebut memasuki posisi sepuluh di Inggris.[64]

Kebangkitan kembali popularitas Oasis sejak kesuksesan Don't Believe The Truth menjadi sorotan pada Februari 2008 ketika dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan majalah Q dan HMV untuk menemukan 50 album terbaik Inggris selama 50 tahun terakhir, dua album Oasis terpilih sebagai posisi satu dan dua, berturut-turut untuk Definitely Maybe dan (What's The Story) Morning Glory?. Dua album Oasis lainnya juga masuk dalam daftar, yaitu Don't Believe The Truth pada posisi 14 dan Be Here Now pada posisi 22.[65]

Pada Mei 2008, Zak Starkey meninggalkan Oasis setelah merekam Dig Out Your Soul, album ketujuh mereka. Dia kemudian digantikan oleh mantan drummer The Icicle Works, Chris Sharrock untuk tour. Seperti Starkey, Chris tidak diangkat menjadi anggota resmi dan Oasis tetap beranggotakan empat orang.

Pada Juni 2008, Oasis kembali menandatangani kontrak dengan Sony BMG untuk tiga album.[66] Oasis melakukan sesi rekaman selama beberapa bulan antara Juli dan September 2007. Mereka mengambil masa dua bulan istirahat dikarenakan kelahiran putra Noel. Oasis kembali ke studio bersama produser Dave Sardy pada 5 November 2007 dan menyelesaikan proses rekaman sekitar bulan Maret 2008.[67] Singel pertama album tersebut adalah "The Shock of the Lightning" yang ditulis oleh Noel Gallagher. Dig Out Your Soul, album ketujuh Oasis, dirilis pada 6 Oktober dan memuncaki posisi pertama di Inggris dan posisi kelima di Amerika Serikat. Oasis memulai tour yang diproyeksikan untuk 18 bulan lamanya, dengan dukungan dari Kasabian, The Enemy dan Twisted Wheel.[68] Namun, Noel Gallagher memberikan keterangan berlawanan mengenai rencananya terkait masa depan Oasis. Dalam sebuah wawancara, dia menyatakan bahwa dia ingin para anggota Oasis “untuk pergi dan melakukan proyek [mereka] sendiri”, sembari menambahkan “…akan menarik melihat bagaimana jadinya nanti. Bagaimana empat bagian membentuk keseluruhannya.”[69] Meski begitu, tiga minggu pasca rilis Dig Out Your Soul, Noel menyatakan bahwa dia telah menulis materi untuk album baru.[70] Noel mengatakan bahwa materi barunya sangat berbeda dengan materi Dig Out Your Soul.[70] Noel juga menyatakan, walaupun tidak memberikan waktu pasti, bahwa dirinya berencana merilis album solo.[70]

Pada 7 September 2008 ketika tampil dalam Virgin Festival di Toronto, seorang penonton memasuki panggung dan melukai Noel.[71] Noel menderita tiga tulang rusuk patah dan disposisi sebagai akibat serangan dan membuat Oasis membatalkan beberapa pertunjukan.[71]

Pada 25 Februari 2009, Oasis menerima NME Award sebagai Best British Band[72] juga untuk Tales from the Middle of Nowhere milik Noel sebagai blog terbaik.[73]

Pada 4 Juni 2009, Oasis tampil dalam malam pertama dari tiga konser di Heaton Park, Manchester dan setelah harus meninggalkan panggung dua kali karena kerusakan generator, mereka kembali untuk ketiga kalinya dan mengumumkan petunjukan sebagai konser gratis dan membuat gembira 70.000 pemegang tiket dengan 20.000 diantaranya menuntut uang kembali.[74] Dua malam berikutnya penampilan di tempat yang sama pada 6 and 7 Juni terbukti menjadi sukses besar, dengan penggemar tetap datang dalam jumlah ribuan meskipun isu pengeras suara pada malam pertama dan cuaca yang berubah-ubah.[75]

Spekulasi semakin menyebar bahwa Noel Gallagher sangat ingin menempuh karier solo hingga pada 12 Juli 2009, diumumkan oleh juru bicara Oasis bahwa hal tersebut tidak benar. Pada 28 Agustus 2009, mengikuti insiden perkelahian antar Gallagher di area belakang panggung yang dilaporkan bahwa Liam sampai merusak gitar Noel, manajer Oasis menumumkan pembatalan konser di festival Rock en Seine hanya beberapa menit sebelum konser dimulai, bersama juga dengan pembatalan seluruh tour Eropa dan sebuah pernyataan bahwa Oasis “sudah tidak ada lagi.”[3][4][76][77] Dua jam kemudian sebuah pernyataan dari Noel muncul di situs Oasis tertulis bahwa “dengan sedikit kesedihan dan kelegaan hebat…aku keluar dari Oasis malam ini. Orang boleh menulis dan berkata sesuka mereka, tapi aku benar-benar tidak bisa bekerja dengan Liam sehari lebih lama.” Pada 5 September 2009, dilaporkan bahwa Liam Gallagher berencana untuk melanjutkan Oasis meskipun tanpa kehadiran Noel.[78]

Pada 16 Februari 2010, Oasis memenangkan sebuah penghargaan untuk kategori "Best Brit Album of the Last 30 Years" pada BRIT Awards 2012.[79] Liam Gallagher mengambil penghargaan tersebut sendirian. Dalam bicaranya, Liam berterimakasih kepada Bonehead, McGuigan, dan Alan White, tetapi tidak kepada kakaknya, Noel.[80] Liam kemudian melemparkan mikrofon dan penghargaannya ke penonton.[81] Pada 15 Maret, Liam mempertahankan aksinya pada upacara penghargaan tersebut dengan mengatakan, “Aku lelah semua ini hanya tentang aku dan Noel, beberapa bulan terakhir kurang lebih hanya tentang aku dan dia jadi ku pikir adalah hal yang benar untuk menyebutkan pria lain yang bermain untuk album dan para penggemar terbaik di dunia.” Mengenai pelemparan pialanya, Liam menambahkan, “Ku pikir itu adalah sikap yang bagus untuk memberikan penghargaan tersebut kepada para penggemar, nyatanya itu disalahartikan seperti biasa.”[82]

Time Flies... 1994–2009, sebuah album kompilasi berisikan seluruh singel Oasis, dirilis pada 13 Juni 2010.[83][84][85] Keputusan untuk membuat kompilasi singel, termasuk urutan lagunya, diputuskan oleh Noel Gallagher, yang juga merilis sejumlah video ke YouTube terkait album koleksi tersebut.

Anggota tersisa dari Oasis, pasca kepergian Noel, memutuskan untuk tetap bersama dan membentuk sebuah band baru. Pada 19 November 2009, Liam mengumumkan bahwa dia akan mulai merekam materi baru bersama Gem Archer, Andy Bell, Chris Sharrock, dan Jeff Wootton, dengan kemungkinan rilis album pada Juli 2010.[86][87] Mereka juga menghabiskan beberapa waktu hingga bulan Desember 2009 untuk memikirkan apakah mereka akan menggunakan nama Oasis atau nama lainnya. Terkait isu penggunaan nama, Liam Gallagher berkomentar, “jika kami tidak mendapatkan nama baru ketika album sudah siap rilis, maka kami adalah Oasis.”[88] Tidak lama kemudian, mereka memutuskan menggunakan nama Beady Eye.[89][90]

Noel Gallagher menampilkan konser solo pada 25 dan 26 Maret 2010, sebagai bagian dari rangkaian Teenage Cancer Trust, disamping bersama artis lain seperti Arctic Monkeys dan The Who.[91] Noel terus menampilkan lagu-lagu Oasis, seperti yang dulu pernah ia lakukan, termasuk juga membawakan lagu-lagu yang dulunya dinyanyikan oleh Liam. Majalah Inggris, The Sun, memberi Noel lima dari lima bintang atas konser dan penampilannya.[92]

Noel Gallagher memulai karier solonya segera setelah rilis album Different Gear, Still Speeding oleh Beady Eye. Noel menyatakan dalam sebuah jumpa pers bahwa dia memiliki cukup materi untuk dua album. Pada bulan Juli 2011, dia merilis singel perdana "The Death of You and Me". Disusul pada bulan Oktober 2011, dirilisnya album perdana Noel Gallagher, Noel Gallagher's High Flying Birds. Album tersebut mendapat penilaian positif dan terjual sebanyak 55.000 copy hanya dalam dua hari pasca rilis dan total sebanyak 122.530 copy pada akhir minggu pertamanya. Nama grup solo Noel sendiri mengacu kepada lagu karya Jefferson Airplane, "High Flying Bird", yang dirilis pada tahun 1974 melalui album Early Flight.[93]

Oasis sangat dipengaruhi oleh The Beatles, sebuah pengaruh yang sering kali disebut sebagai sebuah "obsesi" oleh media Inggris.[94][95][96] Sebagai tambahan, para anggota Oasis juga menyebutkan The Stone Roses,[97] T. Rex,[98] Sex Pistols, Slade, Small Faces, The Who, Nirvana, The Rolling Stones, The Stooges, The La's, The Doors, Jimi Hendrix, Bob Dylan, Neil Young, R.E.M., Humble Pie, Happy Mondays, Inspiral Carpets, The Kinks, The Jam, Pink Floyd, The Verve, Led Zeppelin, David Bowie, The Velvet Underground, Talking Heads,[99] dan The Smiths.[100]

Aksi legal pernah diambil atas kasus Neil Innes (mantan anggota Bonzo Dog Doo-Dah Band dan The Rutles) yang menggugat lagu "Whatever" atas plagiarisme terhadap lagu Neil "How Sweet to Be an Idiot". Neil mendapat bagian royalti dan kredit atasnya. Noel Gallagher mengklaim pada tahun 2010 bahwa plagiarisme tersebut tidak disengaja dan dia tidak tahu akan kemiripan kedua lagu tersebut hingga munculnya gugatan Neil.[101] Oasis juga pernah digugat oleh Coca-Cola dan diharuskan membayar denda $500.000. Ketika ditanya mengenai insiden tersebut, Noel Gallagher mengucapkan lelucon, “Sekarang kami semua minum Pepsi.” "Shakermaker" menurut dugaan orang-orang meminjam lirik dan melodi dari "I'd Like to Teach the World to Sing".[102] Ketika copy promosional (What's the Story) Morning Glory? didistribusikan pertama kalinya, terdapat lagu berjudul "Step Out". CD promosional tersebut segera ditarik dan diganti dengan versi tanpa lagu kontroversial tersebut yang didiga mirip dengan lagu Stevie Wonder, "Uptight (Everything's Alright)". Lagu tersebut kemudian muncul sebagai b-side singel "Don't Look Back in Anger", walaupun sekarang tertulis "Stevie Wonder, et. al" sebagai wakil penulis.

202112 songs, 44 min 1 sec